Berkenalan Lebih Dalam dengan “Git” — Part 2

Tresna Adi Nugroho
8 min readSep 9, 2021

--

Git Intro

“Git” merupakan Version Control System yang tidak akan lepas dari pekerjaan para Programmer atau Developer. Dalam menggunakan Git sendiri, terdapat berbagai macam Command atau Perintah Dasar yang memiliki fungsi nya masing — masing. Jadi apa saja contoh dan fungsi dari perintah — perintah dasar Git tersebut?

Pada Artikel sebelumnya, saya telah membahas tentang pengenalan awal dari Git itu sendiri. Bagi yang belum atau ingin membaca tentang pengenalan mengenai Git terlebih dahulu, kalian bisa baca di artikel Berkenalan Lebih Dalam dengan “Git” — Part 1.

Instalasi Git

Sebelum kita dapat menggunakan Git Command, hal yang pertama kita perhatikan adalah

“Apakah Git sudah telah terinstall di sistem operasi kita atau belum?”

Jika belum, mari kita lakukan instalasi Git terlebih dahulu.

Perlu diketahui bahwa dalam melakukan instalasi Git, tiap Operating System memiliki cara instalasi nya masing — masing, baik Windows, Linux, hingga Mac OS.

A. Instalasi Git di Windows OS

Dalam menginstall Git di Windows OS terbilang cukup mudah. Langkah — langkah nya adalah sebagai berikut:

  1. Buka link ini untuk masuk ke dalam website tempat dimana kita bisa mendowload file instalasi nya.
Website Instalasi Git untuk Windows OS

2. Setelah masuk ke dalam website nya, klik tombol “Download”, lalu nanti kita akan diarahkan ke sebuah Repository Github.

GitHub Repository

3. Di dalam Repository Github tersebut, scroll ke bawah lalu kalian bisa memilih file installer Git sesuai dengan tipe Windows OS nya. Kita bisa mengklik file Git-2.32.0–32-bit.exe untuk tipe Windows OS 32 Bit atau Git-2.32.0–64-bit.exe untuk tipe Windows OS 64 Bit.

File — file Instalasi

4. Setelah di download, buka file installer tadi lalu ikuti instruksi instalasi nya untuk menginstall Git pada Windows OS kita.

5. Setelah proses instalasi selesai, kita perlu mengecek apakah instalasi Git tadi berhasil atau tidak, serta versi berapa yang terinstall di Windows OS nya. Gunakan shortcut via keyboard dengan menekan tombol Win + R, lalu ketik CMD untuk membuka Command Prompt pada komputer kita.

Run CMD

6. Selanjutnya masukan perintah dibawah ini pada Command Prompt:

git --version

Jika Git berhasil terinstall maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini

Instalasi Git Sukses

B. Instalasi Git di Linux OS

Dalam melakukan Instalasi Git di Linux, kita akan menggunakan sebuah aplikasi bawaan dari OS tersebut yang mirip dengan Command Prompt di Windows, yaitu Terminal.

  1. Buka Terminal dan jalankan perintah dibawah ini:
sudo apt-get update
sudo apt-get install git

2. Cek apakah installasi nya sudah berhasil dengan menggunakan perintah:

git --version

3. Jalankan perintah berikut di terminal untuk mengkonfigurasikan email Kamu dan username yang digunakan dengan akun GIT Kamu:

git config --global user.name "Nama Kamu"
git config --global user.email "email@kamu.com"

C. Instalasi Git di Mac OS

Dalam menginstall Git di Mac OS, disini kita akan menggunakan Homebrew. Sebelum melakukan instalasi Git, pastikan Homebrew telah terinstall di Mac OS kamu. Jika sudah terinstall, kamu bisa langsung masuk ke Step 5, dan jika belum maka ikuti mulai dari Step 1:

  1. Buka laman resmi Homebrew di https://brew.sh/
  2. Lalu copy baris perintah yang ada di laman Homebrew.
Laman Resmi Homebrew

3. Paste baris perintah tersebut ke Terminal, lalu tekan tombol “Enter” untuk mengeksekusi perintah nya.

4. Tunggu instalasi nya sampai selesai, dan untuk mengecek proses instalasi dari Homebrew nya sudah berhasil atau belum, bisa menggunakan perintah

brew --version

5. Masih di Terminal, ketikan baris perintah dibawah ini

brew install git

6. Tunggu proses intstalasi sampai selesai. Lalu kamu bisa cek versi Git tersebut apakah sudah berhasil terinstall atau belum dengan menggunakan perintah

git --version

Git Command

Dalam penggunaan Git, kita tidak akan lepas dari baris perintah Git atau yang biasa disebut dengan Git Command. Masing — masing dari baris perintah Git memiliki fungsi dan tujuan nya tersendiri, mulai dari perintah untuk menisiasi suatu folder sebagai sebuah Repository Git, perintah untuk melihat status dari Repository Git, hingga perintah untuk menghapus sebuah direktori atau file di sebuah Repository.

Git Command in Practice

Sebelum kita mempraktikan Git Command, kita perlu memilih terlebih dahulu folder yang dimana nantinya Git Command tersebut dijalankan. Pastikan Terminal atau Command Prompt telah sesuai dengan folder yang dikehendaki.

Di artikel ini, saya akan mencoba menjelaskan dan mempraktikan 10 Git Command, serta dalam praktik nya saya menggunakan folder dummy yang diberi nama BelajarGit yang berada di direktori Documents saya.

1. Git Config

Perintah Git Config memiliki fungsi untuk mengatur konfigurasi tertentu sesuai keinginan pengguna, seperti email, username, format file, dll. Perintah ini pada umum nya wajib dilakukan pertama kali ketika baru menginstall Git pada sistem operasi komputer. Contoh praktik dalam menggunakan perintah ini adalah sebagai berikut:

git config --global user.name "Nama Kamu"
git config --global user.email "email@kamu.com"

Perlu diperhatikan bahwa Username dan Email yang digunakan saat konfigurasi ini, nanti nya akan menjadi identitas kalian saat melakukan perubahan di Repository.

2. Git Init

Perintah Git Init memiliki fungsi untuk menginisiasi sebuah direktori folder lokal di komputer kita agar menjadi sebuah Repository Git. Dalam prosesnya, perintah ini akan memunculkan sebuah folder dengan nama .git di dalam folder yang diinisiasi. Contoh praktik dalam menggunakan perintah ini adalah sebagai berikut:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ git init
Initialized empty Git repository in /home/grid/Documents/BelajarGit/.git/

Bisa terlihat dari baris perintah yang saya eksekusi diatas setelah saya menggunakan perintah “git init”, muncul sebuah folder kosong bernama .git di folder BelajarGit.

3. Git Add

Perintah Git Add memiliki fungsi untuk menambahkan folder/file yang dikehendaki agar folder/file tersebut menjadi bagian dari sebuah Repository. Dalam praktik nya, kita bisa menggunakan Git Add dengan 2 cara:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ ls
gambar.jpg inifolder ini.txt

Asumsikan disini kita memiliki 1 folder dan juga 2 file di dalam folder BelajarGit. Sebagai contoh dari Cara Pertama, kita bisa menambahkan 1 item secara spesifik dari folder BelajarGit kedalam sebuah Repository dengan menggunakan perintah:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ git add <nama folder/file>

lalu, dengan Cara Kedua kita juga bisa menambahkan semua file/folder yang ada di folder BelajarGit ke dalam sebuah Repository dengan menggunakan tambahan . dibelakang perintah “git add “ seperti dibawah ini:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ git add .

4. Git Status

Bagaimana kita bisa melihat apakah perintah git add tadi sudah berhasil atau belum, kita bisa menggunakan perintah Git Status. Perintah ini memiliki fungsi untuk menampilkan file/folder yang telah berubah bersama dengan file/folder yang ingin di tambahkan atau di-commit. Contoh praktik dalam menggunakan perintah ini adalah sebagai berikut:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ git status

5. Git Clone

Perintah Git Clone memiliki fungsi untuk menyalin sebuah Repository (beserta isi di dalamnya) yang ada di internet, baik dari sebuah Server ataupun di layanan Git (Github, GitLab atau BitBucket) ke direktori lokal komputer kita. Sebelum menggunakan perintah ini, kita perlu mengetahui url dari Repository yang akan kita salin ke direktori lokal komputer kita. Kita bisa menggunakan perintah ini dengan cara berikut:

git clone <url repository>

Sebagai contoh, dalam praktik Git Clone ini saya akan mencoba menyalin sebuah Repository Github saya ke folder BelajarGit sebagai berikut:

Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ git clone https://github.com/tresnaadin/FreeCodeCamp-Javascript_Data-Structure_Project.gitCloning into 'FreeCodeCamp-Javascript_Data-Structure_Project'...
remote: Enumerating objects: 21, done.
remote: Counting objects: 100% (21/21), done.
remote: Compressing objects: 100% (20/20), done.
remote: Total 21 (delta 5), reused 0 (delta 0), pack-reused 0
Unpacking objects: 100% (21/21), 6.87 KiB | 270.00 KiB/s, done.
Ini-Komputer:~/Documents/BelajarGit$ ls
FreeCodeCamp-Javascript_Data-Structure_Project gambar.jpg inifolder ini.txt

Setelah proses clone tadi selesai, folder dengan nama FreeCodeCamp-Javascript_Data-Structure_Project (sesuai dengan nama Repository) akan secara otomatis muncul di direktori lokal kita. Dengan ini proses penyalinan dari Repository beserta isi nya tadi telah berhasil dan sekarang kita memiliki salinan dari Repository tersebut di direktori lokal kita.

6. Git Commit

Perintah Git Commit memiliki fungsi untuk menyatakan keterangan dari perubahan yang terjadi di Repository. Kita bisa menggunakan perintah ini dengan cara berikut:

git commit –m <"isi dengan keterangan untuk commit">

Perlu diperhatikan, dalam menggunakan perintah ini kita perlu menggunakan tanda Quotes atau “ “ diantara keterangan yang ingin kita tulis.

7. Git Push

Perintah Git Push memiliki fungsi untuk mengirimkan perubahan file/folder yang kita lakukan di Repository lokal kita ke Repository publik (Repository Github, GitLab, atau Bitbucket) yang berhubungan dengan direktori kerja kita. Kita bisa menggunakan perintah ini sebagai berikut:

git push origin master

Origin Master dalam baris perintah ini memiliki arti bahwa kita mengirimkan perubahan file/folder tadi ke Branch Master di dalam proses Git ini.

8. Git Pull

Perintah Git Pull disini adalah kebalikan dari Git Push. Dimana dalam perintah ini memiliki fungsi untuk menarik perubahan — perubahan yang terjadi di Repository publik ke Repository lokal yang berhubungan dengan direktori kerja kita. Kita bisa menggunakan perintah ini sebagai berikut:

git pull

Setelah melakukan git pull, nantinya Repository lokal kita akan memiliki isi yang sama dengan Repository publik (serta perubahan — perubahan yang dilakukan sebelumnya) dalam direktori kerja kita tersebut, baik itu file di dalamnya maupun folder — folder nya.

9. Git Branch

Perintah Git Branch disini memiliki fungsi untuk menampilkan, menambah serta menghapus branch dari direktori kerja kita. Secara default, kita akan memiliki Branch Master sebagai Branch utama di direktori kerja kita. Kita bisa menggunakan perintah ini sebagai berikut:

git branch

Untuk menambahkan Branch baru, kita dapat menggunakan perintah:

git branch <nama branch>

Lalu untuk menghapus Branch yang dikehedaki, kita dapat menggunakan perintah:

git branch -d <nama branch>

10. Git Checkout

Perintah Git Checkout memiliki fungsi untuk menukar Branch yang aktif (yang sedang kita gunakan) dengan Branch yang dipilih. Sebagai contoh, asumsikan kita mempunyai 3 Branch, yaitu Master, BranchSatu dan BranchDua. Disini kita sedang menggunakan Branch Master, lalu kita ingin menggunakan Branch lain, maka kita dapat menggunakan perintah sebagai berikut:

git checkout <branch-name>

Perlu diperhatikan bahwa penulisan Branch disini harus sesuai dengan Nama Branch yang ada, jika kita melakukan typo terhadap nama Branch nya maka nanti nya akan memunculkan pesan error.

Itu tadi penjelasan mengenai proses instalasi Git & fungsi serta praktik dari contoh penggunaan 10 Git Command dasar yang bisa kita gunakan.

Sebenarnya masih banyak Git Command yang kita bisa diexplore dan gunakan selain 10 perintah diatas, dan harus diingat juga bahwa tiap Git Command memiliki fungsi serta tujuan nya masing — masing yang sangat berguna dalam proses Version Control.

Untuk sekarang cukup sekian dan sampai bertemu di artikel — artikel selanjutnya!

--

--